Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Blogger news

Games

Recent Posts

Tuesday, 6 October 2015

Susi Pudjiastuti Bujuk 40 ABK Indonesia di Jepang untuk Pulang Kampung

Susi Pudjiastuti Bujuk 40 ABK Indonesia di Jepang untuk Pulang Kampung

JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan lawatan ke Fiji, Jepang. Di sana, Menteri Susi menemui sekira 40 orang anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di atas kapal-kapal asing yang sedang berlabuh di Fiji.
Para ABK menceritakan pengalaman mereka bekerja di atas kapal-kapal ikan tersebut. Dengan berbahasa Jawa, Menteri Susi menceritakan kondisi terakhir di Indonesia setelah upaya pemberantasan IUU Fishing.
“Kalian nanti kembali ke Indonesia dan bentuk koperasi nelayan eks-Fiji. Nanti kalian ajukan bantuan kapal dengan alat tangkap yang ramah lingkungan kepada KKP. Sekarang di Indonesia ikan sudah kembali lagi tidak usah pergi jauh-jauh lagi,” ujarnya kepada para ABK, seperti dilansir dalam laman resmi KKP, Rabu (3/9/2015).
Menteri Susi juga menjadi pembicara di KTT PIDF ke-3 (3rd Pacific Islands Development Forum Leaders Summit) pada hari Rabu 2 September di Suva, Fiji. Dalam pidatonya, Menteri Susi mengajak negara-negara Pasifik untuk ikut bertanggung jawab dalam memelihara sumber daya laut di wilayahnya masing-masing.
“Satu dunia, satu laut, satu planet. Apa yang terjadi di Asia akan mempengaruhi iklim di Eropa dan apa yang dilakukan di Pasifik pasti akan memberikan dampak di belahan dunia lainnya,” ucapnya.
Menteri Susi memenuhi undangan dari Menteri Perikanan dan Kehutanan Fiji, Osea Naiqamu untuk berbicara dalam sesi “Partnerships for Climate Resilient Green Blue Pacific Economies”. Pada sesi ini, Ia di daulat untuk berbagi pengalaman di Indonesia dalam memberantas Illegal, Unregulated, Unreported (IUU) Fishing. Pembicara lainnya di dalam sesi tersebut adalah MrDu Qiwen, Utusan Khusus Presiden RRT untuk Pasifik.
Menteri Susi menekankan pentingnya keberlanjutan dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan guna mencapai visi Indonesia, menurutnya laut adalah masa depan bangsa. Hal ini juga dirasakan oleh peserta dari negara-negara Pasifik yang juga memiliki wilayah laut yang lebih luas daripada daratannya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Gary Jusuf, menyambut baik kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ke Fiji. “Harapan kami adalah agar meningkatnya interaksi ekonomi Indonesia dengan negara-negara Pasifik, sehubungan dengan visi Diplomasi Maritim yang menjadi prioritas Indonesia”, katanya.
Indonesia mengharapkan kunjungan ini juga dapat mempromosikan kapasitas kelautan dan perikanan Indonesia, yang dapat mendorong permintaan Pasifik terhadap pengembangan kapasitas, teknologi, SDM/tenaga ahli dan produk unggulan kelautan dan perikanan dari Indonesia.
(rzy)

Source : http://economy.okezone.com/read/2015/09/03/320/1207498/susi-pudjiastuti-bujuk-40-abk-indonesia-di-jepang-untuk-pulang-kampung

Pertamina Lubricants Perkuat Distribusi Pelumas Industri di Kalimantan

(Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Pertamina Lubricants Perkuat Distribusi Pelumas Industri di Kalimantan


PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Lubricants resmi mengoperasikan Terminal Supply Point & Distribution Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal itu untuk memperkuat distribusi pelumas Pertamina bagi segmen konsumen Industri di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan  Kalimantan Selatan.
Peresmian Terminal Supply Point & Distribution Batakan dilakukan oleh Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Gigih Wahyu Hari Irianto di Balikpapan dan General Manager Marketing Operation Region VI Pertamina Faris Azis.
"Dengan beroperasinya Terminal Supply Point & Distribution Batakan maka diharapkan dapat mewujudkan efisiensi di sisi biaya handling pelumas khususnya kemasan curah karena selama ini dipasok dari Gresik," ujar Ahmad Bambang, Senin (21/9/2015).
Terminal Supply Point & Distribution Batakan merupakan fasilitas pelayanan pelumas Pertamina yang terintegrasi. Terminal ini memiliki kapasitas penampungan produk dalam kemasan curah sebesar 820 KL. 

Untuk mendukung operasionalnya, terminal ini dilengkapi dengan instalasi pengisian pelumas curah, area penyimpanan drum dengan kapasitas penampungan lebih dari 8.000 drum, gudang penyimpanan yang mampu menampung lebih dari 21.000 box, fasilitas control room, workshop, laboratorium QC dan laboratorium oil monitoring (Oil Clinic).
Terminal Suplai Point & Distribution Batakan memberikan kenyamanan bagi konsumen industri karena terjaminnya kepastian pasokan. Keberadaan fasilitas pemeriksaan kondisi pelumas akan membantu penilaian terhadap kinerja equipment.

"Kami optimistis, pengoperasian Terminal Supply Point & Distribution Batakan ini akan meningkatkan daya saing Pertamina Lubricants sehingga penetrasi pasar pelumas industri di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan dapat dilakukan dengan mudah," tambah Gigih.
Produk kemasan curah yang dipasok dari Terminal Suplai Point & Distribution Batakan terdiri dari pelumas jenis Meditran S, Meditran SX CH-4 dan Meditran SX Plus CI-4, TranslikHD dan Turalik. Meditran SX Plus CI-4 merupakan pelumas mesin diesel industri putaran tinggi yang digunakan oleh alat berat dan pembangkit listrik. 

Adapun, TranslikHD merupakan pelumas powershift transmissions dan hidrolik yang bermutu tinggi yang dirancang khusus untuk kendaraan off-highway & heavy duty.


Source : http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/09/21/pertamina-lubricants-perkuat-distribusi-pelumas-industri-di-kalimantan

Pertamina Siapkan BBM, Pelni Siapkan Kapal Tanker

Pertamina Siapkan BBM, Pelni Siapkan Kapal Tanker

Pertamina Siapkan BBM, Pelni Siapkan Kapal Tanker


JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman B to B dengan PT Pelni(Persero).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dan Direktur Utama Pelni, Elfien Goentoro.
Nota kesepahaman antara Pertamina dengan Pelni telah dimulai sejak tahun 2013. Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman hari ini, Pertamina juga akan menyediakan BBM untuk kebutuhan kapal dan kendaraan operasional Pelni.
Sementara itu, Pelni akan menyediakan kapal yang diperlukan oleh Pertamina untuk pengangkutan produk yang diproduksi dan atau dibutuhkan minimum 1 unit kapal angkut.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting, bukan hanya dilihat dari hubungan reciprocal business to business antara dua perusahaan yang saling bekerja sama, tetapi lebih jauh dari itu," ujar Ahmad Bambang di kantor Kementerian BUMN, Rabu (1/7/2015).
Masa berlaku nota kesepahaman ini berlaku selama 5 tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
"Ini merupakan bentuk sinergi dari dua perusahaan BUMN strategis yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN untuk memberikan total value yang maksimal bagi negara," kata Ahmad Bambang.
Dari sisi hubungan bisnis, Elfien Goentoro menuturkan bahwa sinergi Pertamina dengan Pelni ini saling menguntungkan. Dalam hal ini Pelni memakai produk Pertamina dan di sisi lain Pelni memperoleh kesempatan untuk mengangkut produk Pertamina.
"Pelni juga mengangkut peralatan pengeboran minyak di beberapa daerah," ujar Elfien.
Source : http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/07/01/pertamina-siapkan-bbm-pelni-siapkan-kapal-tanker

Pertamina: Tanker BBM Masih Bisa Lewat Sungai


Pertamina: Tanker BBM Masih Bisa Lewat Sungai
PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa tanker pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Jambi masih bisa melewati sungai Batanghari meski kedalaman air sungai tersebut di bawah normal.

Humas Pertamina Sumbagsel, Alicia Irzanova yang dihubungi dari Jambi, Rabu, mengatakan sejauh ini pengiriman BBM ke Jambi melalui jalur sungai tidak bermasalah.

"Jalur sungai masih aman, tidak ada kendala. Jangan khawatir pengiriman tetap lancar, kapal tanker masih bisa lewat," kata Alicia menambahkan.

Alicia menjelaskan, jika pengiriman melalui jalur sungai terhambat, maka akan menempuh jalur darat. Artinya pengiriman BBM sama sekali tidak terkendala.

"Yang jelas sampai sekarang lancar-lancar saja. Kalau nanti ternyata melalui sungai tidak bisa lagi karena airnya terus menyusut maka kita bisa lewat darat," katanya menjelaskan.

Senada dikatakan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Provinsi Jambi, Masherudin Wahab mengatakan bahwa pengiriman BBM selama musim kemarau lancar-lancar saja.

"Air memang sudah mulai surut, tapi tanker masih bisa lewat. Pengiriman BBM pun masih lancar. Jika tidak bisa lewat sungai mereka akan mengirim lewat darat," kata Masherudin.

Sementara itu, petugas pengukur ketinggian permukaan air di Taman Rajo Kota Jambi, Syahruddin, mengatakan bahwa kedalaman air sungai Batanghari sudah di bawah normal. Sebab sungai tersebut tidak lagi menampung air hujan akibat musim kemarau.

Syahruddin menjelaskan, kedalaman normal air sungai Batanghari yakni sembilan meter. Namun selama musim kemarau hingga hari ini, kedalaman air hanya enam meter.

"Debit air sungai Batanghari saat ini menurun drastis. Bahkan jauh di bawah standar normal debit air biasanya. Ketinggian air hanya 6 meter padahal normalnya 9 meter," kata Syahruddin.

Dia menyebut, jika dibandingkan dengan musim kemarau tahun sebelumnya, di tahun 2015 ini kedalaman sungai masuk kategori yang terendah.

"Sebab pada tahun lalu, debit air terendah pada musim kemarau adalah 7 meter. Tapi sekarang hanya 6 meter. Kalau normal kedalamannya itu ya 9 meter," katanya menjelaskan.

Syahruddin menambahkan, debit air sungai Batanghari mulai surut secara terus menerus dalam waktu satu bulan belakangan ini. Dan dia tidak bisa memperkirakan kapan air bisa naik lagi karena kondisinya setiap hari berubah-ubah. (ant/mar)

Source : http://skalanews.com/berita/nasional/umum/234062-pertamina-tanker-bbm-masih-bisa-lewat-sungai-

Tuesday, 5 November 2013

Apakah Natal itu Hasil Adopsi dari Perayaan Pagan Romawi ?

Puritans against Christmas

Bila kita melihat artikel dari blog ini sebelumnya yang berjudul �Asal Usul Perayaan Natal�, maka kita akan melihat fakta menarik bahwa tanggal 25 Desember adalah hasil dari usaha-usaha Para Bapa Gereja berdasarkan perhitungan kalender dan studi sejarah untuk mencari tahu mengenai tanggal kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perayaan pagan non-Katolik. Tetapi, banyak umat Kristen dan non-Kristen menganggap bahwa perayaan kelahiran Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember adalah sebuah bentuk adopsi terhadap perayaan pagan kekaisaran romawi. Bahkan sejumlah umat non-Kristen menuduh Kaisar Konstantinus Agung menetapkan pada Konsili Nicea 325 M supaya Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember sebagai bentuk adopsi terhadap perayaan pagan ke dalam Kekristenan. Mitos ini begitu terpatri kuat dalam benak banyak orang bahkan banyak umat Katolik sendiri terpengaruh dengan hal ini. 

Pertama-tama, dokumen Konsili Nicea I pada tahun 325 M sama sekali tidak berisi apapun mengenai Perayaan Natal. Silahkan cek isi Konsili Nicea I di artikel ini. Entah dari mana datangnya tuduhan bahwa Kaisar Konstantinus adalah orang yang menetapkan Natal. Terlihat sekali ada usaha untuk mendiskreditkan Katolik dengan menuduh demikian.

Kedua, Natal bukanlah sebuah perayaan yang diadopsi dari perayaan pagan Kekaisaran Romawi. Penjelasan mengenai hal ini cukup panjang.


A colonial Puritan governor stops the merrymaking of Christmas festivities (1883)

Pendapat bahwa Natal diadopsi dari perayaan pagan muncul pada abad ke-17 dari kalangan Protestan aliran Puritan di Inggris dan Presbiterian di Skotlandia. Kedua denominasi Protestan ini sangat membenci banyak hal-hal berbau Katolik atau yang memiliki asal-usul dari Gereja Katolik. Kemudian, seorang pendeta Protestan berkebangsaan Jerman bernama Paul Ernst Jablonski mendukung pernyataan dua denominasi di atas dengan mengatakan bahwa perayaan Natal adalah perayaan pagan romawi yang mengkorupsi dan memaganisasi Kekristenan yang murni.

Klaim-klaim yang dipaparkan adalah bahwa Natal diadopsi dari dua perayaan pagan, Perayaan Saturnalia untuk menyembah Dewa Saturnus dan Dies Natalis Solis Invicti (Birth of Unconquered Sun / Kelahiran Matahari tak tertaklukkan).

Banyak mitos beredar bahwa Saturnalia dirayakan pada tanggal 25 Desember sehingga orang-orang menganggap Natal diadopsi dari perayaan Saturnalia ini karena tanggalnya sama. Tetapi tidak seperti itu faktanya.

Perayaan Saturnalia adalah perayaan romawi kuno untuk penyembahan terhadap Dewa Saturnus. Pada permulaan bulan Desember, para petani sudah harus menyelesaikan segala aktivitas pertanian musim gugurnya (De Re Rustica, III.14) dan kemudian dilanjutkan dengan penyembahan terhadap Saturnus dengan sebuah perayaan bernama Saturnalia. Saturnalia resminya dirayakan pada tanggal 17 Desember hingga 23 Desember. Kaisar Augustus menguranginya menjadi tiga hari sehingga instansi-instansi sipil tidak perlu tutup lebih lama dari seharusnya, dan Kaisar Kaligula menambahkannya menjadi lima (Suetonius, XVII; Cassius Dio, LIX. 6). Terakhir, Kaisar Klaudis mengembalikan perayaan ini seperti semula. (Dio, LX.25). Jadi, mengapa dikatakan Natal diadopsi dari Saturnalia? Tidak ada tanggal 25 Desember pada Perayaan Saturnalia ini.


Kaisar Aurelianus
Perayaan Dies Natalis Solis Invicti ini adalah perayaan pagan romawi yang paling sering dijadikan dasar tuduhan bahwa Natal diadopsi dari perayaan Dies Natalis Solis  Invicti. Tuduhan ini sama sekali tidak memiliki substansi sejarah mengingat Natal telah dirayakan secara sederhana di katakombe-katakombe sejak abad-abad awal. [Daniel Rops, Pri�res des Premiers Chr�tiens, Paris: Fayard, 1952, pp. 125-127, 228-229]. Fakta berbicara sebaliknya dari mitos ini. Perayaan Dies Natalis Solis Invicti ini justru adalah perayaan pagan yang ditetapkan untuk menandingi perayaan Natal Gereja Perdana (Gereja Katolik).



Kaisar Aurelianus yang memerintah dari tahun 270 M hingga tahun 275 M sangat membenci Kekristenan. Dia menetapkan Dies Natalis Solis Invicti pada tanggal 25 Desember 274 sebagai alat untuk mempersatukan kultus-kultus pemujaan pagan di sekitar Kekaisaran Romawi untuk merayakan �kelahiran kembali� matahari. Aurelianus memimpin sebuah kekaisaran yang nyaris runtuh akibat perpecahan internal, pemberontakan-pemberontakan, krisis ekonomi, dan serangan-serangan dari suku bangsa German di utara dan Kerajaan Persia di timur.

Dalam menetapkan perayaan baru ini, Aurelianus berharap �kelahiran kembali� matahari menjadi simbol harapan bagi �kelahiran kembali� Kekaisaran Romawi dengan merayakan penyembahan terhadap dewa yang menurut mereka telah membawa kekaisaran Romawi ke dalam kebesaran dan kejayaan di dunia.

Penetapan perayaan pagan pada tanggal 25 Desember 274 ini oleh Aurelianus bukan hanya sekadar manuver politik saja tetapi juga sebuah usaha untuk memberikan signifikansi pagan terhadap tanggal 25 Desember yang merupakan salah satu tanggal penting Gereja Perdana (Gereja Perdana=Gereja Katolik). Perkembangan Gereja Katolik yang pesat sejak kelahirannya pada tahun 33 M saat Pentakosta semakin hari semakin memberi dampak dan pengaruh yang besar terhadap Kekaisaran Romawi. Hal ini menurut Aurelianus dan beberapa Kaisar Romawi lainnya perlu dihilangkan. Penetapan Dies Natalis Solis Invicti ini dapat kita katakan sebagai salah satu usaha Aurelianus untuk menandingi perayaan Natal Gereja Katolik yang merayakan kelahiran Sang Terang Abadi dan Tak Tertaklukan, Yesus Kristus.

Terlepas dari pasti atau tidak pastinya tanggal 25 Desember sebagai tanggal asli kelahiran Kristus, Natal tetaplah merupakan Hari Raya yang ditetapkan Gereja Katolik untuk merayakan kelahiran Kristus berdasarkan usaha-usaha Para Bapa Gereja untuk menemukan tanggal historis kelahiran Yesus Kristus. Natal sama sekali bukan perayaan pagan yang diadopsi ke dalam Kekristenan tetapi sebuah perayaan yang berasal dari dalam Gereja Katolik sendiri. Pernyataan bahwa Natal adalah perayaan pagan yang diadopsi oleh Gereja Katolik adalah pernyataan yang sama sekali merupakan sebuah mitos.


Referensi:
1. Christmas Was Never a Pagan Holiday by Marian T. Horvath, Ph. D.
2. Calculating Christmas by William J. Tighe (Professor Sejarah dari Muhlenberg  College di Allentown, Pennsylvania), diterbitkan di majalah Touchstone December 2003
3. Newsletter of Pope John Paul II Society of Evangelists December 2007

Source : indonesianpapist.com
Videos